Jumat, 26 Mei 2017

PEMELIHARAAN FASILITAS LABORATORIUM FISIKA (Alat Ukur Listrik)

PEMELIHARAAN FASILITAS LABORATORIUM FISIKA (Alat Ukur Listrik)

Pemeliharaan dan perawatan Alat Ukur Multimeter dan Meter Dasar (basic meters)
Mengetahui masalah pada alat-alat ukur, sering dengan cara mengenali adanya kesinambungan antara dua titik atau terminal rangkaian. Adanya kesinambungan dapat diketahui dengan menggunakan ”ohmmeter” pada alat "multimeter analog" yang seharusnya ada di setiap laboratorium SMP/SMA. Jika antara dua titik atau terminal ada kesinambungan/kontinuitas, berarti kedua terminal itu telah terhubungkan secara elektrik satu sama lain.
Langkah-langkah tersebut adalah alihkan sakelar ke kedudukan pengukuran hambatan (posisi x 1, x 10, x 50, dst) untuk mengenali adanya kesinambungan antara dua titik. Pertama-tama periksalah keadaan pengukur ohm meter analog terlebih dahulu, yaitu dengan menghubungkan ujung kedua kabel pemeriksa (testleads/probe). Pengukuran hambatan ada dalam keadaan baik, jika jarum meter menyimpang penuh ke kanan menunjukkan angka 0 di ujung paling kanan skala
Jika jarum penunjuk tidak menyimpang penuh, cobalah putar tombol bertanda OHM ADJ ke kanan sampai maksimal sesuai dengan arah putaran jarum jam, sampai jarum menunjuk angka 0. Jika jarum tidak menunjuk ke angka 0 berarti baterai di dalam multimeter sudah lemah dan baterai harus diganti.
Langkah berikutnya, untuk mengetahui adanya kesinambungan antara dua titik/terminal, sentuhkanlah salah satu ujung kabel periksalah ke salah satu titik yang dimaksud pada alat yang diperiksa. Ujung kabel lain ke titik yang lain; seperti yang terlihat pada gambar 1. Jika jarum menunjukkan ke angka 0, antara kedua titik itu berarti ada kesinambungan.

Agar alat ukur multitester selalu dalam keadaan siap pakai dalam keadaan apapun, maka ada rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam pemeliharaannya antara lain sebagai berikut:
ü Tombol selektor switch harus dikembalikan pada posisi AC volt, (bila tidak saklarü ON/OFF), setelah melakukan kegiatan pengkuran kuat arus atau tegangan listrik dan pengukuran Ohmmeter dengan menggunakan multimeter,
ü Jika multimeter telah menggunakan saklar on/off, maka tidak usaha mengarahkan tombol selektor switch ke arah AC volt,
ü Setelah selesai pemakaian alat tersebut harus dimasukkan kembali kotak tempatnya dan dimasukkan ke dalam lemari,
ü Kabel penghubung atau test lead mohon dikeluarkan dari multimeter.
Meter dasar dapat dipergunakan sebagai galvanometer jika diberi pengganda (multipliers) (sebagai voltmeter), yang dipasang secara paralel pada rangkaian listrik tertutup, dan sebagai ampere meter menggunakan pencabang (shunt) dan dipasang secara seri dalam listrik tertutup.
Pengganda (multipliers) untuk meter dasar digunakan untuk mengubah meter dasar menjadi voltmeter, Seperti yang terlihat pada gambar 2 di bawah ini.
            Pemakaian terpenting adalah sebagai alat ukur arus dan alat ukur tegangan. Pada pemakaian sebagai ampere meter (ammeter), diupayakan semua arus pada suatu titik cabang yang diukur dapat melalui ammeter. Tujuannya adalah pada titik cabang tersebut seolah-olah terjadi hubung singkat, yaitu mempunyai resistansi rendah dan penurunan tegangan yang rendah. Untuk pemakaian sebagai voltmeter (dipasang di antara duatitik), diupayakan agar arus yang lewat ke meter (voltmeter) sekecil mungkin. Tujuannya adalah agar di kedua titik sambungan seolah-olah merupakan rangkaian terbuka, yaitu memiliki resistansi yang sangat besar atau dilewati arus yang sangat kecil. Gambar 3 menunjukkan bagaimana kedua meter listrik tersebut dipasang pada rangkaian. Suatu meter dasar biasanya memerlukan arus sebesar 1 mA (dan sekitar 0.1 V) untuk membuat difleksi skala penuh (full-scale deflection).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar