PEMELIHARAAN FASILITAS
LABORATORIUM FISIKA (Alat Ukur Listrik)
Pemeliharaan dan perawatan Alat
Ukur Multimeter dan Meter Dasar (basic meters)
Mengetahui masalah pada alat-alat ukur,
sering dengan cara mengenali adanya kesinambungan antara dua titik atau
terminal rangkaian. Adanya kesinambungan dapat diketahui dengan menggunakan
”ohmmeter” pada alat "multimeter analog" yang seharusnya ada di
setiap laboratorium SMP/SMA. Jika antara dua titik atau terminal ada
kesinambungan/kontinuitas, berarti kedua terminal itu telah terhubungkan secara
elektrik satu sama lain.
Langkah-langkah tersebut adalah alihkan
sakelar ke kedudukan pengukuran hambatan (posisi x 1, x 10, x 50, dst) untuk
mengenali adanya kesinambungan antara dua titik. Pertama-tama periksalah keadaan
pengukur ohm meter analog terlebih dahulu, yaitu dengan menghubungkan ujung
kedua kabel pemeriksa (testleads/probe). Pengukuran hambatan ada dalam keadaan
baik, jika jarum meter menyimpang penuh ke kanan menunjukkan angka 0 di ujung
paling kanan skala
Jika jarum penunjuk tidak menyimpang
penuh, cobalah putar tombol bertanda OHM ADJ ke kanan sampai maksimal sesuai
dengan arah putaran jarum jam, sampai jarum menunjuk angka 0. Jika jarum tidak
menunjuk ke angka 0 berarti baterai di dalam multimeter sudah lemah dan baterai
harus diganti.
Langkah berikutnya, untuk mengetahui
adanya kesinambungan antara dua titik/terminal, sentuhkanlah salah satu ujung
kabel periksalah ke salah satu titik yang dimaksud pada alat yang diperiksa.
Ujung kabel lain ke titik yang lain; seperti yang terlihat pada gambar 1. Jika
jarum menunjukkan ke angka 0, antara kedua titik itu berarti ada kesinambungan.
Agar alat ukur multitester selalu dalam
keadaan siap pakai dalam keadaan apapun, maka ada rambu-rambu yang harus
diperhatikan dalam pemeliharaannya antara lain sebagai berikut:
ü Tombol
selektor switch harus dikembalikan pada posisi AC volt, (bila tidak saklarü
ON/OFF), setelah melakukan kegiatan pengkuran kuat arus atau tegangan listrik
dan pengukuran Ohmmeter dengan menggunakan multimeter,
ü Jika
multimeter telah menggunakan saklar on/off, maka tidak usaha mengarahkan tombol
selektor switch ke arah AC volt,
ü Setelah
selesai pemakaian alat tersebut harus dimasukkan kembali kotak tempatnya dan
dimasukkan ke dalam lemari,
ü Kabel
penghubung atau test lead mohon dikeluarkan dari multimeter.
Meter dasar dapat dipergunakan sebagai
galvanometer jika diberi pengganda (multipliers) (sebagai voltmeter), yang
dipasang secara paralel pada rangkaian listrik tertutup, dan sebagai ampere
meter menggunakan pencabang (shunt) dan dipasang secara seri dalam listrik
tertutup.
Pengganda (multipliers) untuk meter dasar
digunakan untuk mengubah meter dasar menjadi voltmeter, Seperti yang terlihat
pada gambar 2 di bawah ini.
Pemakaian
terpenting adalah sebagai alat ukur arus dan alat ukur tegangan. Pada pemakaian
sebagai ampere meter (ammeter), diupayakan semua arus pada suatu titik cabang
yang diukur dapat melalui ammeter. Tujuannya adalah pada titik cabang tersebut
seolah-olah terjadi hubung singkat, yaitu mempunyai resistansi rendah dan
penurunan tegangan yang rendah. Untuk pemakaian sebagai voltmeter (dipasang di
antara duatitik), diupayakan agar arus yang lewat ke meter (voltmeter) sekecil
mungkin. Tujuannya adalah agar di
kedua titik sambungan seolah-olah merupakan rangkaian terbuka, yaitu memiliki
resistansi yang sangat besar atau dilewati arus yang sangat kecil. Gambar 3
menunjukkan bagaimana kedua meter listrik tersebut dipasang pada rangkaian.
Suatu meter dasar biasanya memerlukan arus sebesar 1 mA (dan sekitar 0.1 V)
untuk membuat difleksi skala penuh (full-scale deflection).