Jumat, 17 Mei 2019

PENTINGNYA PTK UNTUK GURU


Pentingnya PTK untuk Guru

Mengapa guru harus melakukan penelitian semacam PTK? Bukankah tugas utama guru adalah mengajar? Tidaklah berhasil dengan keharusan melaksanakan PTK justru akan membebani guru itu sendiri? Pertanyaan ini sering muncul ke permukaan. Manakala kita memahami tujuan PTK sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, maka kita akan sampai pada keyakinan pentingnya PTK untuk guru.
Print (1993), dalam proses pengembangan kurikulum ada empat peran guru, yaitu dari mulai sebagai implementers, adapters, developers, dan researchers. Menurut Print, tugas guru tidak hanya mengimplementasikan berbagai kebijakan termasuk kurikulum yang ada, akan tetapi juga harus membahas kebijakan tersebut dengan kondisi yang ada, kemudian mengembangkannya dan mengubah, melatih kinerjanya. Melakukan PTK adalah melaksanakan tanggung jawab guru sebagai peneliti. Melalui PTK, guru mengkaji masalah yang dihadapinya secara ilmiah yang didasarkan pada bukti-bukti empirik.

Ada beberapa alasan yang penting bagi guru harus dilakukan PTK.
Pertama, hubungannya dengan tugas professional guru.
Guru yang profesional tidak akan puas dengan hasil yang telah diperolehnya. Unuk itu guru yang profesional akan terus-menerus menambah dan meningkatkan kemampuannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu mengajar. Guru yang sementara akan berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Meningkatkan kualitas pembelajaran hanya akan dapat dilakukan manakala guru menyadari adanya masalah yang ditangkap; Berdasarkan masalah tersebut, guru mencari dan mengatur program pembelajaran yang dapat memperbaiki dan memecahkan masalah, yang selanjutnya melaksanakan program ini secara sistematis dan empiris. Semua yang berkaitan dengan zaman dengan pelaksanaan penelitian kelas atau yang kita kenal dengan PTK. Jadi, dengan demikian, PTK merupakan bagian yang harus dilakukan oleh setiap guru sebai upaya memperbaiki kinerjanya sendiri.

Kedua, membahas dengan guru otonomi dalam pengelolaan kelas.
Artinya,, guru memiliki tanggung jawab yang penuh dengan keberhasilan belajar siswa. Dengan kata lain, apa yang akan dilakukan guru di kelas sangat tergantung pada guru itu sendiri. Dengan demikian, guru memiliki kesempatan yang luas untuk berimprovisasi dan mencoba sesuatu yang dianggapnya bermanfaat dan dapat meningkatkan produktivitas pengembangan. Hal ini berarti guru memiliki peran penting sebagai inovator dan seorang peneliti. Sebagai guru inovator selalu ingin mencoba sesuatu yang baru untuk berhasil melaksanakan tugasnya. Guru tidak mempertimbangkan lagi sebagai tukang menyampai ilmu pengetahuan, akan tetapi guru sebagai orang yang membantunya memahami siswa sesuai dengan tujuan pendikan, sedangkan sebagai seoang peneliti guru lagi akan selalu membahas masalah yang dihadapinya dan segera mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut secara ilmiah.

Ketiga, berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian.
Mengapa guru harus melakukan penelitian? Apakah peneli dapat dilakukan oleh ahli dan gu cukup membantu hasil penelitian yang dilakukan orang lain? Memang sela ini hanyak penelirian yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh para peneliti, akan tetapi hasil sulit untuk diterapkan oleh orang lain khusus oleh guru. Hal ini selain masalah yang dikaji bukan dari kebutuhan dan masalah yang harus diselesaikan guru, akan tetapi juga hasil penelitian yang dilakukan oleh orang lain sulit dipahami oleh guru. Kenapa demikian? Oleh karena itu dalam pelaksanaan penelitian guru non-PTK tidak pernah atau tidak terlibat dengan baik dalam proses perencanaan maupun dalam proses merumuskan kesimpulan hasil penelitn. Misalnya se orang peneliti melakukan penelitian tentang penggabung naan metode penelitian tertentu terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian yang ditemukan metode pengajaran X yang positif signifikan terhadap hasil belajar siswa. Apakah hasil penelitian tersehut dan dapat diterapkan oleh guru? Tidak bukan? Ya, tentu saja tidak, hasil penelitian belum tentu terkait dengan kebutuhan guru. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan untuk keperluan akademik bagi para peneliti bersama, yang belum tentu memenuhi aspek kebutuhan guru secara praktis.

Sumber:

Sanjaya, Wina. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada
       Media Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar