Jumat, 17 Mei 2019

KONDISI YANG DIPERLUKAN DALAM PTK


Kondisi yang Diperlukan dalam PTK

Pemeran utama PTK adalah guru itu sendiri, karena memang PTK berangkat dari masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses pemhelajaran yang dilakukan bersama siswa. Kalaupun guru melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan pihak lain seperti orang yang dianggap ahli, misalnya peneliti dari LPTK sifatnya hanya konsultatif untuk menjamin tingkat validitas penelitian.
PTK dilaksanakan dengan menerapkan berbagai untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas proses pembelajaran. Motivasi inilah yang kemudian menjadi salah satu perbedaan dengan jenis penelitian lainnya. Kalau penelitian lain berangkat dari keingintahuan peneliti, maka PTK berangkat dari keinginan untuk perhaikan. Masalahnya sekarang, prasyarat yang memungkinkan PIK dapat dilakukan? PTK hanya mungkin dapat dilakukan manakala tersedia beberapa persyaratan seperti berikut berikut ini.

1.      Kondisi Guru
  1. Guru memiliki sikap profesional. PTK hanya dapat dilakukan oleh guru yang memiliki sikap profesional. Seorang guru profesional bukan hanya harus memiliki kompetensi tertentu, melainkan juga ditandai oleh keinginan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Seorang guru yang profesional selamanya akan berpikir bagaimana meningkatkan hasil belajar siswanya.
  2. Guru bersikap terbuka. PTK hanya mungkin dapat dilaksanakan manakala guru dapat bersifat terbuka. Artinya guru mau menerima masukan dari orang lain untuk perbaikan. Guru yang bersifat tertutup terhadap berbagai kritikan akan sulit melaksanakan PTK.
  3. Guru memiliki keinginan untuk menambah wawasan. PTK hanya dapat dilakukan oleh guru yang selama haus dengan ilmu pengetahuan baru.

2.      Kondisi Pimpinan Sekolah dan Administrator Lainnya
  1. Kepemimpinan kepala sekolah yang bersifat terbuka. Kepala sekolah yang terbuka memiliki sikap positif terhadap guru-guru yang ditunjukkan oleh kebebasan pada guru-guru untuk berimprovisasi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Guru-guru diberi kesempatan secara penuh untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kemampuannya untuk meningkatkan prestasi anak didiknya. Kepala sekolah yang terlalu banyak mengatur guru akan cenderung memasung kreativitas guru itu sendiri. Dengan demikian, sikap kepala sekolah akan sangat menentukan dapat dan tidaknya PTK dilakukan oleh guru.
  2. Kepala sekolah dan pengawas harus berperan sebagai guru untuk guru-gurunya. Guru adalah manusia biasa yang membutuhkan untuk merasa dihargai oleh pimpinannya. Dengan demikian, program sekolah harus bersifat menantang dan memberikan peluang kepada setiap guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan melakukan berbagai inovasi dalam setiap aspek pendidikan.

Sumber:

Sanjaya, Wina. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada
       Media Group.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar