Kondisi
yang Diperlukan dalam PTK
Pemeran
utama PTK adalah guru itu sendiri, karena memang PTK berangkat dari masalah
yang dihadapi oleh guru dalam proses pemhelajaran yang dilakukan bersama siswa.
Kalaupun guru melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan pihak lain seperti
orang yang dianggap ahli, misalnya peneliti dari LPTK sifatnya hanya
konsultatif untuk menjamin tingkat validitas penelitian.
PTK
dilaksanakan dengan menerapkan berbagai untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas proses pembelajaran.
Motivasi inilah yang kemudian menjadi salah satu perbedaan dengan jenis
penelitian lainnya. Kalau penelitian lain berangkat dari keingintahuan
peneliti, maka PTK berangkat dari keinginan untuk perhaikan. Masalahnya
sekarang, prasyarat yang memungkinkan PIK dapat dilakukan? PTK hanya mungkin
dapat dilakukan manakala tersedia beberapa persyaratan seperti berikut berikut
ini.
1. Kondisi
Guru
- Guru memiliki
sikap profesional. PTK hanya dapat dilakukan
oleh guru yang memiliki sikap profesional. Seorang guru profesional bukan
hanya harus memiliki kompetensi tertentu, melainkan juga ditandai oleh keinginan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Seorang guru yang
profesional selamanya akan berpikir bagaimana meningkatkan hasil belajar
siswanya.
- Guru bersikap
terbuka. PTK hanya mungkin dapat
dilaksanakan manakala guru dapat bersifat terbuka. Artinya guru mau
menerima masukan dari orang lain untuk perbaikan. Guru yang bersifat
tertutup terhadap berbagai kritikan akan sulit melaksanakan PTK.
- Guru memiliki keinginan
untuk menambah wawasan. PTK hanya dapat dilakukan
oleh guru yang selama haus dengan ilmu pengetahuan baru.
2. Kondisi
Pimpinan Sekolah dan Administrator Lainnya
- Kepemimpinan
kepala sekolah yang bersifat terbuka. Kepala sekolah yang terbuka memiliki
sikap positif terhadap guru-guru yang ditunjukkan oleh kebebasan pada guru-guru
untuk berimprovisasi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Guru-guru diberi
kesempatan secara penuh untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan kemampuannya untuk meningkatkan prestasi anak didiknya. Kepala
sekolah yang terlalu banyak mengatur guru akan cenderung memasung kreativitas
guru itu sendiri. Dengan demikian, sikap kepala sekolah akan sangat menentukan
dapat dan tidaknya PTK dilakukan oleh guru.
- Kepala
sekolah dan pengawas harus berperan sebagai guru untuk guru-gurunya. Guru
adalah manusia biasa yang membutuhkan untuk merasa dihargai oleh
pimpinannya. Dengan demikian, program sekolah harus bersifat menantang dan
memberikan peluang kepada setiap guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan
melakukan berbagai inovasi dalam setiap aspek pendidikan.
Sumber:
Sanjaya, Wina.
2016. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar