Selasa, 19 Maret 2019
1) UTS KELOMPOK 1 GERAK VERTIKAL (File)
Assalamu'alaikum..
Ini file materi gerak vertikal ke atas dan ke bawah saat saya tampil Peer Teaching ..
Semoga bermanfaat :)
RPP : https://drive.google.com/open?id=1L-AJtTategRJk7xwL86MYB_heImhgiGb
LKS: https://drive.google.com/open?id=18Kf5zFqGTFiI1ziYlmDSDvVsWi-qLeEY
PPT : https://drive.google.com/open?id=1A0zN52pWONLtmk3kSc6_BJGWynvRXSrr
1) Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Lesson Study
Tugas 1
Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Lesson Study
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
- Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
- Tahapan meliputi Planning, Acting, Observing dan Reflecting.
- Masalah yang ditemukan dari kelas
Lesson Study
- Lesson Study dapat dilakukan oleh selain guru atau peneliti lain.
- Tahapan meliputi Plan, Do, See.
- Kolaboratif.
1. REVIEW JURNAL PT
REVIEW JURNAL
Judul
|
Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer
Teaching) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Pokok
Bahasan Vektor Kelas X MIPA MAN 1 Cirebon
|
Jurnal
|
Jurnal
Pendidikan Fisika dan Sains
|
Vol, No & Hal
|
Vol 1 No 1 pp.
33-39
|
ISSN
|
-
|
Tahun
|
2018
|
Penulis
|
Muchammad
Irfan Kusumah, Sutisna, Damar Septian
|
Reviewer
|
Nurvadila
|
Tanggal
|
19 Maret 2019
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya (peer
teaching) dalam meningkatkan hasil belajar (kognitif) dan sikap siswa pada
mata pelajaran fisika kelas X MIPA MAN 1 Cirebon tahun ajaran 2016/2017 pada
pokok bahasan vector.
|
Subjek Penelitian
|
Keseluruhan
kelas X MIPA MAN 1 Cirebon tahun ajaran 2016/2017 semester 1 yang berjumlah
121 siswa, terdiri dari terdiri 42 siswa laki-laki dan 79 siswa perempuan
yang terbagi menjadi 4 kelas.
|
Jenis Penelitian
|
Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain
penelitian posttest only control design.
|
Hasil Penelitian
|
Kelas
eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 3 dengan jumlah 30 siswa
sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas X MIPA 2 dengan jumlah 31 siswa.
Hasil validasi didapatkan soal valid sebanyak 23 soal sedangkan soal yang
tidak valid sebanyak 7 soal. Hasil reliabilitas soal didapatkan nilai sebesar
0,87 menurut kriteria, penilaian berarti sangat tinggi. Hasil daya pembeda
didapatkan 17 soal berkriteria baik, 9 soal berkriteria cukup, dan 4 soal
berkriteria jelek. Hasil tingkat kesukaran didapatkan 29 soal berkriteria
sedang dan 1 soal berkriteria sukar. Setelah beberapa soal yang diperbaiki
dan berdiskusi dengan dosen pembimbing maka peneliti menggunakan soal untuk
posttest sebanyak 20 soal. Hasil
posttest dari kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 1.
Proses
pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah (konvensional),
dimana peneliti hanya sekedar menjelaskan materi di depan kelas sedangkan
siswa hanya memperhatikan. Proses pembelajaran pada kelas kontrol berlangsung
selama dua pertemuan dan setelah itu dilakukan uji posttest untuk mengetahui
hasil belajar (kognitif siswa). Pada kelas kontrol diperoleh nilai posttest
rata-rata sebesar 6,4 sedangkan untuk nilai tertinggi dan terendah
masing-masing adalah 8,0 dan 3,5. Berdasarkan hasil posttest menggambarkan
hasil belajar siswa pada kelas kontrol antara siswa yang mendapat nilai
terendah dan tertinggi terdapat perbedaan yang cukup jauh. Perbedaan ini dimungkinkan
karena fokus siswa satu dengan yang lain berbeda, dimana saat proses
pembelajaran menggunakan ceramah (konvensional) terdapat siswa yang fokus
terhadap proses pembelajaran akan tetapi banyak juga siswa yang masih sibuk
dengan urusannya sendiri seperti mengobrol, bercanda, dan sebagainya. Ini
juga terlihat dari hasil penilaian sikap pada kelas kontrol baik pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua
termasuk pada kategori cukup yang berarti fokus siswa terhadap pembelajaran
masih kurang.
|
Kesimpulan
|
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa: 1) ada
pengaruh positif metode pembelajaran tutor sebaya yang signifikan terhadap
hasil belajar kognitif siswa kelas X MIPA MAN 3 Cirebon sebesar 16,8 %; 2)
sikap siswa yang di ajar menggunakan metode tutor sebaya yang meliputi aspek disiplin,
jujur, tanggung jawab, dan kerja sama menjadi lebih meningkat. Hal ini dapat
dilihat pada berdasarkan lembar observasi afektif (sikap siswa) pada kelas
eksperimen diperoleh skor rata-rata pertemuan pertama sebesar 2,5 dan
pertemuan kedua sebesar 2,7 menurut pengkategorian skor termasuk dalam
kategori baik.
|
3. REVIEW JURNAL PTK
REVIEW JURNAL
Judul
|
Application of Blended Learning with Edmodo
Application Based on PDEODE Learning Strategy to Increase Student Learning
Achievement
|
Jurnal
|
Jurnal Ilmiah
Pendidikan MIPA
|
Vol, No & Hal
|
Vol. 8, No. 1,
pp. 7-16
|
p-ISSN
|
2088-351X
|
e-ISSN
|
2502-5457
|
Tahun
|
April 2018
|
Penulis
|
Noor Emmy
Ekawati
|
Reviewer
|
Nurvadila
|
Tanggal
|
19 Maret 2019
|
Tujuan Penelitian
|
Merapkan pembelajaran
blended learning dengan aplikasi
Edmodo berbasis strategi PDEODEagar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pelajaran IPA Fisika kelas VIII MTs N Magelang
|
Subjek Penelitian
|
Seluruh siswa
kelas VIII F MTs Negeri Magelang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 29
siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan
|
Jenis Penelitian
|
Penelitian
Tindakan Kelas
|
Hasil Penelitian
|
Penilaian
prestasi belajar siswa dilihat dari aspek kognitif setelah pembelajaran
siklus I selesai. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan edmodo. Pada evaluasi
ini siswa diberi waktu 60 menit untuk mengerjakan secara online. Hasil nilai
pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3.
Dari hasil
tersebut diperoleh persentase ketuntasan belajar IPA sebesar 38%. Hal ini
belum sesuai dengan taraf ketuntasan belajar yaitu >85%. Nilai rata-rata
siswa pada siklus I juga belum sesuai dengan batas tuntas KKM yang seharusnya
75. Oleh karena itu perlu dilakukan refleksi dan tindakan pada siklus II.
Evaluasi atau
postest siswa pada siklus II dilaksanakan setelah pembelajaran siklus II
selesai. Tes berupa tes tertulis dengan jenis tes berupa pilihan ganda
sebanyak 30 butir soal. Setelah dianalisis diperoleh hasil prestasi belajar
siswa yang ditunjukkan pada tabel 4.
Dari gambar,
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang
signifikan dari sebelum tindakan sampai dilakukan tindakan penelitian pada
siklus II. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase ketuntasan belajar siswa
yaitu pra siklus ke siklus 1 terjadi peningkatan 31 %, peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 62%, dan peningkatan dari prasiklus sampai ke
siklus II sebesar 93 %.
|
Kesimpulan
|
Berdasarkan
hasil dan pembahasan pada penelitian yang telah diuraikan, maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penerapan blended learning dengan aplikasi edmodo
berbasis strategi pembelajaran PDEODE dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas VIIIF MTs N Magelang. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase
ketuntasan belajar siswa yaitu prasiklus ke siklus 1 terjadi peningkatan 31
%, peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 62%, dan peningkatan dari
prasiklus sampai ke siklus II sebesar 93 %.
|
2. REVIEW JURNAL PTK
REVIEW JURNAL
Judul
|
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ipa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation
|
Jurnal
|
Berkala Ilmiah
Pendidikan Fisika
|
Vol, No & Hal
|
Vol 6 no.1 pp.
130-141
|
ISSN
|
-
|
Tahun
|
Februari 2018
|
Penulis
|
Ulul Azmi Purnamasari,
Muhammad Arifuddin, Sri Hartini
|
Reviewer
|
Nurvadila
|
Tanggal
|
19 Maret 2019
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara meningkatkan aktivitas
belajar siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Banjarmasin pada materi ajar IPA
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI), didukung
dengan tujuan khusus yaitu:
(1)
mendeskripsikan keterlaksanaan RPP,
(2)
mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa, dan
(3)
mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
|
Subjek Penelitian
|
Guru dan siswa
kelas VIII G SMP Negeri 1 Banjarmasin tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 32
orang
|
Jenis Penelitian
|
Penelitian
Tindakan Kelas
|
Hasil Penelitian
|
Hasil
pengamatan keterlaksanaan RPP model group investigation secara keseluruhan
selama penelitian tdapat dilihat pada tabel 2.
Rata-rata
presentase hasil analisis aktivitas siswa pada proses kegiatan belajar
mengajar setiap akhir siklus dapat dilihat pada tabel 3.
Hasil belajar
siswa dapat dilihat pada tabel 4.
|
Kesimpulan
|
Berdasaran
hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) dapat meningkatkan
aktivitas guru dan siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Banjarmasin.
|
Jurnalnya klik disini https://drive.google.com/open?id=1eiL_TnacTvHslWOboRrmm_jErS_r1owx
1. REVIEW JURNAL PTK
REVIEW JURNAL
Judul
|
Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving Di Kelas Xii Ipa 1 Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 1 Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah
|
Jurnal
|
Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial )
|
Vol, No & Hal
|
Volume 2 Nomor 1 pp 33-36
|
e-ISSN
|
2541-657X
|
Tahun
|
Januari 2018
|
Penulis
|
Hotma Saritua Tarihoran, S.Pd, M.M
|
Reviewer
|
Nurvadila
|
Tanggal
|
19 Maret 2019
|
Tujuan Penelitian
|
Menggunakan metode pembelajaran problem solving agar meningkatkan hasil belajar siswa
|
Subjek Penelitian
|
Siswa kelas XII IPA 1 yang berjumlah 38 orang
|
Metode Penelitian
|
Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (class room action research)
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan, demikian pula peningkatan perubahan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar fisika. Dimana nilai rata-rata penguasaan siswa dari 52,37 (kategori rendah) meningkat menjadi 68,70 (kategori sedang) pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 78,00 (kategori sedang) siswa yang tuntas meningkat dari 21 orang menjadi 26 orang dan pada siklus II menjadi 36 orang. Demikian pula perolehan nilai tertinggi dari 80, menjadi 92 pada siklus I dan nilai 95 pada siklus II.
|
Kesimpulan
|
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan problem solving merupakan suatu cara atau metode yang baik dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Pinangsori khususnya di kelas XII IPA 1.
2. Hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran pemecahan masalah menjadi meningkat.
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran setelah dilakukan tindakan baik pada siklus I dan siklus II semakin meningkat.
|
Jurnalnya klik di sini https://drive.google.com/open?id=1Ap_LOl6dCYmwWD0y2JYge4RdHRVST44C
Langganan:
Postingan (Atom)